Dampak COVID19 terhadap perekonomian indonesia


Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada perekonomian dunia baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata.

China merupakan negara eksportir terbesar dunia. Indonesia sering melakukan kegiatan impor dari China dan China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Adanya virus Corona yang terjadi di China menyebabkan perdagangan China memburuk. Hal tersebut berpengaruh pada perdagangan dunia termasuk di Indonesia karena Penurunan permintaan bahan mentah dari China

Secara dampak diperekonomian Indonesia sendiri, salah satu faktor dari Virus Corona (Virus Covid 19) menyebabkan kurs dollar terhadap rupiah meninggi hingga mencapat 16.000 / $US. Bahkan laporan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan terjadi penurunan dalam beberapa minggu terkahir. Indeks Harga Saham Gabungan merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia.




Untuk pebisnis, Virus Corona (Virus Covid 19) memberikan dampak yang luarbiasa untuk kelangsungan bisnis. Bahkan dari IDCloudhost sendiri mencatat ada banyak lini bisnis yang terkena salah satunya adalah disektor pariwisata terutama hotel-hotel yang mulai untuk memulangkan beberapa karyawan mereka.

Beberapa langkah yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi dampak dari virus Corona ini adalah menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4.00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5.50%. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Covid-19. Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menjaga agar inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi (www.bi.go.id)

Untuk mengatasi buruknya perekonomian
Bank Indonesia juga telah mengeluarkan 7 kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas pasar keuangan.

Ketujuh langkah kebijakan BI tersebut adalah:

1. BI akan memperkuat intensitas kebijakan triple intervention untuk menjaga stabilitas rupiah baik di pasar spot, domestic non deliverable forward (DNDF) maupun pembelian SBN di pasar sekunder.

2. BI akan memperpanjang tenor repo SBN hingga 12 bulan dan menyediakan lelang setiap hari dalam jumlah berapapun untuk memperkuat pelonggaran likuiditas rupiah perbankan. Kebijakan ini telah berlaku efektif sejak 20 Maret 2020.

3. BI akan menambah frekuensi lelang forex swap tenor satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan 12 bulan dari tiga kali seminggu menjadi setiap hari guna memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang. Kebijakan ini berlaku efektif mulai 19 Maret 2020.

4. BI akan memperkuat instrumen Term Deposit valuta asing guna meningkatkan pengelolaan likuiditas valuta asing di pasar domestik, serta mendorong perbankan untuk menggunakan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) valuta asing yang telah diputuskan Bank Indonesia untuk kebutuhan di dalam negeri.

5. mempercepat berlakunya ketentuan penggunaan rekening rupiah dalam negeri (Vostro) bagi investor asing sebagai underlying transaksi dalam transaksi DNDF, sehingga dapat mendorong lebih banyak lindung nilai atas kepemilikan Rupiah di Indonesia. Kebijakan ini berlaku efektif paling lambat pada 23 Maret 2020 dari semula 1 April 2020.

6. memperluas kebijakan insentif pelonggaran GWM harian dalam rupiah sebesar 50 basis poin (bps) yang semula hanya ditujukan kepada bank-bank yang melakukan pembiayaan ekspor-impor, ditambah dengan yang melakukan pembiayaan kepada UMKM dan sektor-sektor prioritas lain. Kebijakan ini berlaku efektif sejak 1 April 2020.

7. Memperkuat kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung upaya mitigasi penyebaran Covid-19 melalui ketersediaan uang layak edar yang higienis, layanan kas, dan backup layanan kas alternatif, serta mengimbau masyarakat agar lebih banyak menggunakan transaksi pembayaran secara non tunai.

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu:

1. Melaksanakan himbauan pemerintah agar virus corona tidak menyebar dan memulihkan perekonomian
2. Fokus pada kesinambungan bisnis dalam jangka pendek
3. Capture bangkit kembali dalam jangka pendek
4. Drive peningkatan struktural dalam jangka panjang

Sumber:
https://idcloudhost.com/menelusuri-bagaimana-dampak-virus-corona-covid-19-bagi-perekonomian-indonesia/

https://duta.co/dampak-virus-corona-terhadap-perekonomian-global-khususnya-di-indonesia

https://www.kompas.tv/article/72294/dampak-corona-terus-membayangi-perekonomian-indonesia-apa-solusinya

https://amp.kompas.com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/money/read/2020/03/19/180400226/redam-dampak-corona-ini-7-jurus-bank-indonesia?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peningkatan Kualitas Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Media Permainan sebagai Upaya dalam Menambah Wawasan Keberagaman Budaya pada Siswa SD

Narative text

Aku Milikku